Sabtu, 02 Maret 2013

           Mata Airnya Lebih Terkenal
               Dibandingkan desa

Keberadaan sumber mata air Bukit Sikumbang memberikan berkah sendiri bagi Desa Pulau Sarak, Kecamatan Kampar, Kampar. Mata air Sikumbang ini memberikan pendapatan bagi 40 persen warga yang sebelumnya berharap dari hasil hutan. Tidak hanya masyarakat, desa pun mendapat berkahnya. Setidaknya setiap bulan dari air ini terkumpul dana mencapai jutaan rupiah.

DESA Pulau Sarak tak terkenal jika dibandingkan dengan  mata air Bukit Sikumbang. Pasalnya selama ini 

masyarakat di kabupaten/kota di Riau lebih mengenal sebutan air dari mata air Bukit Sikumbang. Sikumbang sendiri sebutan masyarakat untuk hewan Harimau yang dianggap penunggu kawasan hutan larangan adat di desa itu.

Meskipun tak setenar nama air tersebut, akan tetapi Desa  Pulau Sarak diakui mampu mengelola alam terutama sumber airnya sehingga bernilai ekonomis dan bermanfaat untuk pembangunan desa. Bahkan untuk per bulannya jutaan rupiah diterima sebagai pendapatan desa dan diperuntukkan untuk pembangunan desa.

Keberadaan air dari sumber mata air Bukit Sikumbang yang awalnya satu tempat saat ini berkembang menjadi delapan tempat. Banyaknya sumber air ini, kata Kepala Desa Pulau Sarak, memberikan manfaat bagi masyarakat. ‘’99 persen masyarakat di desa kami ini memanfaatkan air dari sumber mata air Bukit Sikumbang,’’ ucap Kepala Desa Pulau Sarak, Erwin Saputra
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar